Wednesday, March 15, 2017

hidup ini sulit ditebak

hidup ini sulit ditebak


Dimata orang lain, kehidupan kami sekeluarga boleh dibilang cukup mapan (menurut orang lho..) tapi saya merasa tidak begitu. profesi saya wiraswasta, istri saya seorang abdi negara yang patuh dan setia (PNS), kami sudah dikaruniai oleh Allah SWT tiga orang bidadari yang cantik-cantik...(hehee..) syukur alhamdulillah. sampai saat ini kehidupan keluarga kami akur-akur saja, alhamdulillah kebutuhan keluarga sehari-hari dapat terpenuhi, lancar-lancar saja. Namun akhir-akhir ini, saya dipusingkan dengan "tawaran" atau mungkin juga "permintaan" dari orang yang saya hormati yang juga petinggi di kabupaten kami. Mungkin bagi sebagian orang tawaran itu merupakan anugerah, tapi entah bagi saya......mendapat tawaran itu malah membuat saya pusing. Tawaran itu telah mengusik ketenangan saya.
kursi empuk dirut sebuah perusahaan daerah yang baru tumbuh dalam pandangan saya bukan anugerah, tetapi tantangan yang berat dan melelahkan.... Mungkin perlu saya ceritakan sedikit riwayat perusahaan daerah itu, badan usaha itu berdiri sejak tahun 2002 yang hingga hari ini tidak jelas apa yang menjadi line bisnisnya, sehingga uang daerah yang sudah digunakan oleh perusahaan tidak jelas pertanggungjawabannya dan akhirnya sang dirut kabur entah kemana (masuk daftar buron kejaksaan), selanjutnya untuk melangsungkan roda perusahaan, pemda menunjuk pelaksana tugas dirut, ya tentu saja dari pejabat daerah yang ada kaitannya dengan badan usaha. berjalan dua tahun namun belum menunjukkan tanda-tanda tunas akan tumbuh, malah menurut pandangan saya semakin membuat suram masa depan (maaf kalau saya keliru). badan usaha,.... ya namanya juga badan usaha, maka perusahaan itu mulai menyusun strateginya dengan berbagai program yang selanjutnya diekspos sedemikian rupa, di blow up sedemikian rupa... namun sayang seribu kali sayang..... pendek kata,...setelah menghasilkan produk perdana yang menurut masyarakat belum lolos quality kontrolnya, ternyata dilepas juga ke pasaran. Produk tanpa kemasan ini telah meninggalkan kesan yang kurang baik di lidah masyarakat, satu kegagalan usaha. selanjutnya hasil sampingan dari produk utama juga dimanfaatkan dan dijadikan produk,.... lagi-lagi dilempar kepasaran sebelum lolos quality kontrol,........akhirnya masyarakat yang semula mau membantu menjadi konsumen karena cintanya kepada produk daerah sendiri menjadi kecewa,...... hanya karena perilaku coba-coba.
sudah dua kali mencoreng trade mark. selanjutnya apa yang terjadi? pelita dalam badan usaha ini meredup sehingga akhirnya..bla...bla...bla..... penyebabnya ????
kenyataan ini membuat panik pejabat daerah (tidak semua lho, ada juga yang mencemooh atau tertawa senang mungkin). Hilang kepercayaan pihak legislative sebagai penyetuju anggaran,.... pelaksana tugas dirut pun juga bingung, semua pihak bingung..... termasuk saya. apa yang dibingungkan? entah..... tergantung person masing-masing dari sudut mana dia membuat dirinya bingung. yang pasti perusahaan tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan. carut marut kenaikan harga berpartisipasi pula untuk semakin memudarkan pelita.

Ditengah kegalauan inilah tawaran menjadi dirut datang kepada saya, berlatar belakang wiraswasta dan pengalaman di organisasi profesi dunia usaha yang saya geluti mungkin menjadi pertimbangan untuk memberikan tawaran itu kepada saya.
mampukah saya mengemban amanat yang dipercayakan kepada saya itu? wallahu alam bishawab. Management perusahaan daerah adalah hal yang baru bagi saya. Menurut pak Dahlan Iskan bos jawa pos (maaf kalau saya salah) perusahaan daerah itu sulit sekali melepaskan diri dari intervensi pejabat daerah. nah lho.
saya coba berkomunikasi kepada kolega saya yang juga menempati berbagai pos di jabatan negeri, mereka semua setuju dan mendukung saya, mereka bersedia memberikan bantuan yang saya perlukan sebatas kemampuan dan kewenangannya.
tapi semua ini belum membuat saya menjadi yakin memegang kendali perusahaan plat merah ini, karena ada satu hal yang mengganjal di hati saya, yaitu keraguan saya terhadap opini masyarakat. saya khawatir kinerja saya nantinya dilekatkan pada keberhasilan petinggi daerah, yach...kalau saya berhasil tidak apa-apa, tapi bila sebaliknya? sedangkan beliau dikejar waktu.


Available link for download

No comments:

Post a Comment